SAN FRANCISCO - IBM mengumumkan Rabu (20/8) berencana untuk menyisihkan sekira USD300 juta tahun ini untuk memperluas fasilitas backup data di beberapa lokasi di seluruh dunia.
Sekira 13 lokasi baru sebagai pusat penyimpanan data, yang disebut IBM Business Resilience service delivery center, akan dibangun di 10 negara yang sudah terdapat kantor IBM sebelumnya, meliputi Amerika Serikat, India, Inggris, China, dan Itali.
Pusat data tersebut akan dibangun dengan infrastruktur cloud computing. Para customer juga kapan saja dapat memanfaatkan data-datanya kendati sambungan listrik terputus, dilanda bencana besar, atau kemungkinan buruk lainnya.
Di samping itu, pusat data ini digambarkan IBM dengan tumpukan storage pada rak-rak, atau dikenal dengan vaults, yang mampu menyimpan berbagai jenis data-data berlipat-lipat terabyte yang khusus menyimpan data-data milik customer IBM.
Vaults tersebut akan didukung dengan piranti lunak IBM dari perusahaan yang diakuisisi IBM awal tahun ini, Arsenal Digital Solutions (ADS). Platform ADS ini memungkinkan pengguna untuk menciptakan sistem jaringan pelindung data yang bisa di-manage via remote.
"Kelangsungan dan kecepatan operasi bisnis adalah suatu hal yang penting sekali bagi customer IBM," tutur general manager for Global Business Continuity and Resiliency Services Philippe Jarre, dalam pernyataannya ke InformationWeek, Kamis (21/8/2008).
Salah satu perusahaan yang telah menggunakan pusat Business Resilience IBM sampai saat ini adalah Enterprise Rent-A-Car, sebuah perusahaan penyedia jasa sewa mobil di wilayah Amerika Serikat.
"Perusahaan kami bersandar pada layanan pemusatan data yang mampu mengatur risiko kecelakaan," kata manager for business continuity Enterprise Richard Bozada.
Pada pembukaan perdagangan pada Senin lalu, saham IBM dilaporkan meningkat 0,24 persen pada USD122,86.
Artikel Lain :