Iran menyatakan telah sukses meluncurkan roket pertamanya ke orbit. Hal ini diklaim sebagai upaya Irak untuk menunjukkan eksistensi militer mereka kepada Amerika.
"Setelah kami berhasil meluncurkan roket pertama ini, ke depan kami akan meluncurkan satelit milik kami ke orbit," ujar Menteri Pertahanan Irak Mustafa Muhammad Najjar, seperti dikutip AFP, Selasa (19/8/2008).
Satelit yang diberi nama Safir (Duta Besar) itu telah diluncurkan dengan menggunakan teknologi rudal jarak jauh dan berhasil membawa sebuah satelit yang masih berupa prototipe. Roket ini mampu membawa sebuah satelit berukuran ringan hingga jarak orbit terendah, sekira 250 hingga 500 kilometer (150 hingga 300 mil) dari atas bumi.
Ukuran Safir sendiri memiliki panjang 22 meter (72 kaki) dengan diameter 1,25 meter dan berat sekira 26 ton. Ukuran ini hampir sama dengan misil yang dimiliki Iran, The Shahab-3, yang memiliki diameter 1,30 meter dan panjang 17 meter.
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dilaporkan menghadiri peristiwa bersejarah itu. Salah satu televisi melaporkan, Ahmadinejad menyampaikan selamat kepada rakyat Irak atas pencapaian besar itu.
Televisi tersebut juga menyiarkan gambar roket di padang pasir. Namun, detik-detik peluncuran itu tidak disiarkan. Menurut sejumlah sumber, satelit itu mampu mengangkut rudal berhulu ledak nuklir. Kendati demikian,Teheran membantah akan melakukan hal itu.
Iran sebelumnya berhasil meluncurkan roket Explorer 1 ke luar angkasa pada Februari lalu. Saat itu,Teheran menyatakan butuh dua kali tes peluncuran sebelum satelit pengangkut diluncurkan ke orbit. Iran selama ini diyakini mempunyai rudal dengan daya jelajah 2.000 km.
Artikel Lain :